Skip to main content

Punya Risiko Diabetes? Makanlah Karbohidrat Paling Akhir

Punya Risiko Diabetes? Makanlah Karbohidrat Paling Akhir
Punya Risiko Diabetes? Makanlah Karbohidrat Paling Akhir
infoberitaseputarkesehatan - Sulit rasanya untuk menghindari kombinasi antara karbohidrat (semisal nasi) dengan daging dan sayur dalam waktu bersamaan. Namun, bagi Anda yang kini sedang mengalami masalah keseimbangan gula darah, mengatur waktu untuk mengonsumsi jenis asupan tadi bisa menjadi cara mendapatkan tubuh yang lebih sehat.

Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal akademis BMJ Open Diabetes Research & Care, makan karbohidrat di akhir sesi makan adalah strategi sederhana namun dapat diandalkan untuk menjaga gula darah tetap stabil.

Gula darah yang stabil penting untuk menjaga kesehatan yang baik dan berat badan yang sehat.

Penelitian yang dipimpin oleh Louis J. Aronne MD, FACP, Profesor Penelitian Metabolik di Pusat Kontrol Berat Komprehensif di Weill Cornell Medical College New York mencoba memenuhi kurangnya data ilmiah tentang ‘bagaimana Anda makan akan mempengaruhi gula darah’.

Tim peneliti yang terdiri ilmuwan dari Weill Cornell, Columbia University dan Boston Children's Hospital itu merekrut 16 orang dewasa setengah baya dengan diabetes tipe 2 untuk makan makanan yang mengandung protein, sayuran, dan karbohidrat. Masing-masing selama 3 hari, peserta diminta untuk melakukan 3 strategi makan dengan cara berikut:

- Makan karbohidrat lebih dahulu, 10 menit kemudian diikuti dengan makan protein dan sayuran.

- Protein dan sayuran dahulu, 10 menit kemudian baru makan karbohidrat.

- Protein, sayuran, dan karbohidrat semuanya disajikan pada waktu bersamaan.




Punya Risiko Diabetes? Makanlah Karbohidrat Paling Akhir
Punya Risiko Diabetes? Makanlah Karbohidrat Paling Akhir
Selama penelitian, kadar gula darah peserta selalu diukur sebelum mereka makan, kemudian setiap 30 menit dan 180 menit setelah makan. “Hasilnya cukup menakjubkan,” kata rekan peneliti Dr. Arrone, Alpana Shukla, MD, MRCP, asisten profesor penelitian di bidang kedokteran dan direktur penelitian klinis di Weill Cornell.

"Mengonsumsi karbohidrat di akhir sesi makan menghasilkan kadar gula darah 53,8 persen lebih rendah ketimbang mengonsumsi karbohidrat di awal sesi makan, dan 40,4 persen lebih rendah ketimbang memakan karbohidrat bersamaan dengan asupan lain," katanya.

“Itu berarti, mengatur waktu makan karbohidrat memiliki dampak signifikan pada kadar gula darah.”

Para periset mencatat bahwa kadar insulin secara signifikan juga lebih rendah saat orang-orang mengonsumsi karbohidrat di akhir makan. Karena insulin diperlukan untuk metabolisme gula darah, tim menilai bahwa mengonsumsi karbohidrat pada akhir makanan membuat tubuh memerlukan lebih sedikit insulin.

Shukla mengatakan bahwa struktur tepung karbohidrat yang dikonsumsi di akhir sesi makan ini dapat menjadi dasar untuk mengurangi dosis obat-obatan, termasuk insulin, untuk pengelolaan diabetes tipe-2.

Ada kemungkinan bahwa strategi makan ini juga dapat membantu Anda menghindari kenaikan berat badan, karena tingkat insulin yang lebih tinggi terkait dengan penambahan berat badan.

Meski penelitian lebih lanjut diperlukan, nampaknya tim peneliti telah yakin bahwa cara ini dapat menjadi pilihan yang baik untuk membantu menstabilkan kadar gula darah dan menjaga kesehatan.


Sumber : kompas

Comments

Popular posts from this blog

Wanita Bakal Dapat Banyak Manfaat Jika Sering Makan Tempe

Wanita Bakal Dapat Banyak Manfaat Jika Sering Makan Tempe infoberitaseputarkesehatan  -  Walau sama-sama terbuat dari kedelai, namun wanita lebih disarankan mengonsumsi tempe dibanding tahu. Penganan tersebut kaya protein nabati yang bisa juga menjadi pengganti daging merah, daging ayam, dan jenis protein hewani lainnya.

Bawang Putih Bantu Turunkan Berat Badan hingga 3 Kg

Bawang Putih Bantu Turunkan Berat Badan hingga 3 Kg infoberitaseputarkesehatan  -  Bawang putih memiliki banyak manfaat. Selain membuat masakan menjadi lezat, juga menyehatkan, mulai mengatasi demam, batuk hingga mengeluarkan racun dalam tubuh.

Studi Terbaru, Minum Air Lemon Ternyata Tak Bantu Detoksifikasi

Studi Terbaru, Minum Air Lemon Ternyata Tak Bantu Detoksifikasi infoberitaseputarkesehatan  -  Sebuah studi terbaru membantah kepercayaan sebagian pelaku diet yang menganggap bahwa minum air lemon hangat di pagi hari dapat membantu proses detoksifikasi atau pembuangan racun dari dalam tubuh.