Skip to main content

Waspada! Kanker Mulut Bisa Bermula dari Sariawan

Waspada! Kanker Mulut Bisa Bermula dari Sariawan
Waspada! Kanker Mulut Bisa Bermula dari Sariawan
infoberitaseputarkesehatan - Meski kecil, sariawan bisa amat mengganggu. Rasa perih yang ditimbulkan ketika tersenggol atau bahkan tergigit tentu membuat tidak nyaman. Umumnya, pada masyarakat awam, sariawan terjadi karena kurang asupan buah. 

Padahal sariawan bisa disebabkan karena stres, luka di mulut akibat tergigit, kelainan pencernaan, kelelahan, anemia, genetik, dan faktor hormonal seperti  siklus haid. 

Beberapa tanda sariawan seperti kelainan berupa tukak/ulser; biasanya di bibir bagian dalam, dasar mulut atau tepi lidah; sembuh dalam 7-14 hari, dan lokasi saat kambuh dapat berpindah di rongga mulut. 

Jika Anda mengalami hal ini, Dr drg Febrina Rahmayanti SpPM menyarankan untuk mencari faktor penyebabnya lebih dahulu. Mungkin saja dari kebersihan mulut yang kurang terjaga. Kebiasaan di masyarakat ketika mengatasi sariawan ataupun sakit gigi adalah dengan berkumur air garam. Namun sebenarnya, menurut drg Febrina garam di sini berfungsi sebagai antiseptik. 

“Jadi tidak masalah kumur dengan air garam,” kata spesialis penyakit mulut dari Rumah Sakit Pondok Indah ini. 

Kendati begitu, dia mengingatkan untuk memperhatikan apabila sariawan tidak kunjung sembuh lebih dari tiga minggu dan menetap, maka curigalah ada faktor lain.

Bisa saja itu merupakan gejala kanker mulut yang umumnya juga berbentuk tukak. Cirinya antara lain tidak sembuh dalam 3-4 minggu, rasa nyeri yang tidak sepadan dengan besarnya tukak, kegoyangan gigi tanpa sebab, dan pembesaran jaringan.




Waspada! Kanker Mulut Bisa Bermula dari Sariawan
Waspada! Kanker Mulut Bisa Bermula dari Sariawan
"Tanda lainnya, kalau diraba terasa ada pengerasan. Gigi juga bisa tiba-tiba goyang ketika kankernya sudah mengenai bagian tulang rahang penyangga gigi,” paparnya. 

Segeralah periksa lebih lanjut ke dokter gigi jika ini yang dirasakan. Semakin cepat terdeteksi tentu akan semakin cepat pula tertangani dan meminimalkan risiko kesakitan.

Perlu diketahui, kanker mulut bisa diakibatkan trauma atau iritasi yang menetap. Seperti bagian tajam dari gigi yang kerap melukai dinding pipi dalam rongga mulut atau lidah. Ditegaskan drg. Febrina, luka yang berulang dan terjadi terus-menerus di tempat sama dalam jangka panjang bisa memicu terjadinya kanker.

Itulah pentingnya menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut. Dia mengingatkan untuk sikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, dan kontrol ke dokter setiap enam bulan sekali. 

Sebagai informasi, sebanyak 10% dari seluruh kanker yang ada, disumbang oleh kanker mulut. Sebesar 90% kanker ini merupakan kanker dengan prognosis atau perjalanan penyakit yang buruk yang memiliki kelangsungan hidup hanya 50-63% dalam waktu lima tahun setelah terdiagnosis.

Gaya hidup sehat tentu juga mendukung kesehatan gigi dan rongga mulut. Salah satunya dengan tidak merokok. Faktanya, rokok mengandung berbagai zat karsinogenik (pemicu kanker) yang bisa menjadi biang keladi terjadinya kanker mulut.

Sumber : sindonews

Comments

Popular posts from this blog

Campur Minuman dengan Es Batu-Lemon, Awas! Penyakit Ini Mengintai

Campur Minuman dengan Es Batu-Lemon, Awas! Penyakit Ini Mengintai infoberitaseputarkesehatan  -  Meneguk segelas infused water dengan potongan lemon dan es batu di siang hari yang panas tentu akan sangat menyegarkan. Rasa haus pun reda ditambah sari buah lemon yang begitu segar.  Tapi sayangnya penelitian terkini yang dilakukan ilmuwan Clemson University menemukan, menambahkan potongan lemon dan es batu ke minuman Anda sama saja mengantarkan bakteri masuk ke dalam tubuh.

Tips Menjaga Mata Tetap Sehat

Tips Menjaga Mata Tetap Sehat infoberitaseputarkesehatan  -  Memiliki gangguan kesehatan pada mata menjadi salah satu masalah yang harus diperhatikan dengan serius, seperti katarak, minus, bahkan yang menyebabkan kebutaan. 

Manfaat Daging Merah untuk Perkembangan si Kecil

Manfaat Daging Merah untuk Perkembangan si Kecil infoberitaseputarkesehatan  -  Daging merah merupakan sumber yang dibutuhkan anak, khususnya bayi yang telah berusia lebih dari enam bulan.